LATAR BELAKANG
KEHIDUPAN DAN PRESTASI-PRESTASIYANG DIRAIHNYA
Imogene King meraih diploma dalam ilmu
keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis tahun
1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawatkaryawan, dan perawat
pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in NursingEducation dari st.
Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari
Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih
gelar Ph.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate
professor ilmu keperawatan diUniversitas Loyola, Chicago. Dalam rentang
waktu tersebut bukunya toward a theory : general concepts of human
behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968menjabat sebagai
asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalamdepartemen
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.
Dari tahun 1968-1972 menjabatsebagai
kepala sekolah keperawatan di The Ohio State University, Columbus. Manuskrip buku
pertamanya“ Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor”telah
dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan pada tahun 1971.Ia kembali ke
Chicago tahun 1972 menjabat segai professor di program LoyolaUniversity.
Tahun 1978-1980 menjabat sebagai
kooedinator penelitian klinik keperawatandi Loyola Medical Center, Departemen
Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggotaThe Defense Advisory Committee on Women
in the Services di departemen pertahanan.Tahun 1980 ia pindah ke Tampa,
Florida. Manuskrip buku keduanya “ A Theory For Nursing:
System, Cocepts, Process”dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan diterbitkan
tahun 1981.Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s
Assosiationdan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku
ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di
terbitkan tahun 1986.
SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian
pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuandari buku tersebut adalah
"untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan
untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti
dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa
dalam situasi-situasi keperawatan spesifik.dalam buku pertamanya ia mengusulkan
mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan
menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu
proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman
dalam lingkungan fisik, psikologi,dan sosial dalam keperawatan.Dalam suatu
konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan SistemTeori dari
Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting
system"Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda
yaitu,
1.
Individu-individu
2.
Kelompok-kelompok
3.
Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan
jika tujuan perawatan adalah memperhatikankesehatan individu-individu dan
penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorangmenerima premis bahwa manusia
merupakan sistem terbuka yang berinteraksi denganlingkungan, maka kerangka
kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan
ide-ide ini
Konsep-konsep dan definisi-definisi
karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1.
E.
Erikson
2.
A.L Gessel
3.
Gibson
4.
L.
Hall
5.
A.T. Jersild
6.
J. Piaget
7.
Orlando
8.
H.
Peplau
9.
H.
Selve
PENGGUNAAN BUKTI-BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan
"perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley danK.R
Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangandefinisinya
mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan
dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time"
Pekerjaan D. Orem di akui. Dalammemeriksa "communication",
teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin danD.D Jackson, dan D.
Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner
telah diperiksa untuk informasi "interaction" Dan"transaction".Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan
dengan self-action,dan interaksi dalam mengetahui dandiketahui, dan
penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dalam bukunya tahun 1981 dia
menyatakan "beberapa formulasi teoritis tentanghubungan interpersonal dan
proses perawatan telah di jelaskan dalam situasi-situasi perawatan. Namun
sedikit studi perawatan memberikan data empiris mengenai fenomena proses
perawatan yang berhubungan dengan interaksi manusia.
Suatu pendekatan sistem digunakan
dalam mengembangkan teori pencapaian tujuan(theory of goal attainment). Ia
mencatat bahwa selama dua dekade sistem-sistem telahdigunakan secara menyeluruh
dan merespon perubahan-perubahan dan kompleksitasorganisasi-organisasi
penanganan kesehatan. Dan jalan satu-satunya untuk mempelajaimanusia yang
berinteraksi dengan lingkungan yaitu merancang kerangka kerjakonseptual
mengenai variabel-variabel interdependent dan konsep-konsep yanginterelevant.
Dia membangun kerangka kerja
konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputitiga bagian "kesadaran
dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah lakukeperawatan yang
membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkansistem personal,
interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masingdari
komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena
sebagaiindividu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu
lain danlingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal.
Sistem-sistem intrepersonal,atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau
lebih berinteraksi. Sistem interaksiakhir berisi kelompok dengan kepentingan
dan kepedulian yang sama dalam masyarakatdan di sebut sebagai sistem sosial.
KONSEP UTAMA
DAN DEFINISI-DEFINISI
Konsep-konsep utama dalam teori
pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1.
Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara
orang dan lingkungandan orang dengan orang, di
representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbalyang di arahkan untuk
mencapai tujuan.
2.
Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang
realitas.
3.
Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang
ke orang berikutnya, baik secara
langsung atau tidak langsung.
4.
Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa
kepada pencapaiantujuan
5.
Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan
dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial, peraturan-peraturan
yang menjelaskan hak-hak dankewajiban-kewajiban.
6.
Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara
manusia dengan lingkungan.
7.
Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus
dalam diriindividu secara selular, molekular,
dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong
individu-individu bergerak menuju kedewasaan.
8.
Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju
ke masa depan.
9.
Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat
yang sama. Waktumerupakan durasi antara kejadian dan
yang lain sebagai pengalaman unik setiapmanusia.
ASUMSI-ASUMSI
UTAMA
Kerangka kerja konseptualnya dan
teori pencapaian tujuan didasarkan padaasumsi-asumsi umum yang memfokuskan
perawatan interaksi manusia denganlingkungan untuk membawa kebagian kesehatan
bagi individu yang dapat berfungsidalam peran sosial.
Perawatan (Nursing), Keperawatan
merupakan perilaku yang dapat diobservasiyang ditemukan dalam sistem perawatan
kesehatan masyarakat. Tujuan perawatan”menolong individu mempertahankan
kesehatannya sehingga mereka dapat berfunsidalam peran-peran mereka.
Keperawatan di pandang sebagai proses interpersonalaksi, reaksi, interaksi dan
transaksi.
King menurunkan tujuh hipotesis
teori pencapaian tujuan:
1.
Perceptual accuracy antara interaksi perawat-pasien
meningkatkan mutual goalsetting.
2.
Komunikasi meningkatkan mutual goal setting antara
perawat dan pasienmembawa pada kepuasan.
3.
Kepuasan perawat dan pasien karena meningkatnya peraihan
tujuan.
4.
Pencapaian tujuan mengurangi stres dan kecemasan dalam
situasi keperawatan.
5.
Pencapaian tujuan meningkatkan belajar pasien dan kemampuan
meniru situasikeperawatan.
6.
Konflik peran di alami oleh pasien, perawat, atau keduanya,
menurunkantransaksi interaksi perawat pasien.
7.
Kesamaan kepuasaan perand an performa peran meningkatkan
transaksi dalaminteraksi perawat pasien.
BENTUK LOGIKA
King mmenunjukan dalam The second
Nurse Educatoris bulan Desember 1978,yang mana pengembangan teori di
tampilkan dengan menggunakan logika induksi dandeduksi.
-Pribadi
(Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan
orang :
~ individu-individu makhluk sosial
~ individu-individu makhluk
ber’sense’
~ individu-individu makhluk rasional
~ individu-individu makhluk perasa
~ individu-individu makhluk
pengontrol
~ individu-individu makhluk
bertujuan tertentu
~ individu-individu makhluk
berorientasi tindakan
~ individu-individu makhluk
berorientasi waktu
King menulis individu-individu
memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam
membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka dan pelayanan
masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan
- Kesehatan
(Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian
dinamik dalam lingkaran kehidupan.Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian
terus-menerus terhadap stres. Didalamlingkungan internal dan eksternal melalui
kegunaan optimum sumber-sumber manusiauntuk meraih potensi maksimal bagi
kehidupan keseharian. Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien,
psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
- Lingkungan
(Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai
tata cara manusia berinteraksi denganlingkungan mereka untuk mempertahankan
kesehatan merupakan inti bagi perawat”.Pencocokan kehidupan dan kesehatan di
pengaruhi oleh interaksi individu denganmasyarakat, setiap manusia menerima
dunia sebagai totalitas orang dalam membuattransaksi dengan individu dan
benda-benda di lingkungan.
PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
Proposisi-proposisi berikut
menggambarkan hubungan antara konsep-konsepKing.
1.
jika perseptual accuracy (PA) ada dalam interaksi (I) perawat-klien.
Transaksi (T)akan terjadi. PA(I)......’.....>T
2.
jika perawat klien bertransaksi (T), maka tujuan akan tercapaian
(GA).T......’......>GA.
3.
jika tujuan-tujuan tercapai (GA) kepuasan (S) akan
terjadi. GA.....’.....>S
4.
jika tujuan-tujuan tercapai (GA) ekektif perawat perawat
(NC) akan terjadi.GA....’....>NC.
5.
jika transaksi-transaksi (T) dibuat dalam interaksi (I)
perawat klien, pertumbuhandan
pengambangan (GD) akan baik. (I)T.....’.....>GD.
6.
jika harapan-harapan peran dan perfoma (RNC) peran dirasakan
oleh perawat danklien sama, transaksi (T) akan
terjadi. RNC.....’......>T.
7.
jika konflik peran (RC) di pengalami oleh perawat dan
klien atau keduanya, stres(ST) dalam
interaksi perawat dan klien (I) akan terjadi. RC(I)...........>ST.
8.
jika perawat-perawat dengan pengetahuan dan skill khusus
berkomunikasi (CM)secara tepat pada klien, mutual goal
setting (T) dan pencapaian tujuan (GA) akanterjadi. (mutual goal setting
merupakan tahap transaksi dan juga telahdidiagramkan sebagai
transaksi.....CM......’......>T......’.......>GA.
Ia meyakini bahwa manusia merupakan
sistem terbuka, namun perpindahanenergi terjadi dalam dan ekternal organisme,
dan ini membawa kepada respon perilaku. Empat perilaku ini merupakan
konsep sistem, hubungan interpersonal, persepsi dan kesehatan.
Perawat-perawat berinteraksi secara
bertujuan dengan klien untuk mendirikantujuan dan untuk menggali dan menyetujui
alat-alat peraih tujuan. Mutual goal settingmerupakan dasar bagi penilaian
perawat terhadap kepedulian, masalah, dan gangguankesehatan, persepsi atas
masalah dan bagi informasi untuk maju ke depan meraihtujuan pasien.
Ada kemajuan logis dalam
pengembangan teori dari tahun 1971-1981. teorinya pengorganisasian elemen
dalam proses interaksi perawat-klien yang membuahkanhasil yaitu pencapaian
tujuan.
King menjelaskan dalam buku
pertamanya ”penemuan pengetahuan harusmenyebar secara terus menerus kepada
praktisi dengan berbagai jalan yang merekamampu menggunakan dalam praktek
mereka, data deskriptif, mengumpulkan secarasistematis isyarat-isyarat untuk
menjabarkan hipotesa bagi penelitian perilakumanusia dalam situasi
keperawatan”. Teori ini harus melayani standar praktis yang berhubungan
dengan interaksi perawat-pasien dan dalam sense teori normatif
PENERIMAAN
OLEH KOMUNITAS ILMU PERAWATAN
- Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah
jelas karena profesi keperawatan merupakansatu fungsi interaksi antara
individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori”Karena ini abstrak, tidak
dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatanatau program-program
yang konkret dalam ilmu perawatan”. Pada saat data empiris
dapatteridentifikasi, terdefinisikan dan tergambarkan, maka teori ini berguna
dan dapatdiaplikasikan dalam situasi-situasi yang nyata.
Teori ini dan GORN (The Goal
Oriented Nursing Record) berguna dalam praktek perawat untuk
menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saatmenyemangati
partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan. GORNmerupakan satu
pendekatan dalam keefektifan dokumen perawatan keperawatan.
- Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di
gunakan di Ohi State University bagi designkurikulum progam keperawatan dan di
tampilkan dai University of Texas Houston.Konsep-konsep King sangatlah berguna
dalam mengembangkan kerangka berpikir.Berguna dalam pendidikan keperawatan,
praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan
alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat, pengorganisasian
tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagaidisiplin ilmu.
- Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan
untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri,
diperawatan rumah. Sistem informasi ini dapat dibuat untuk semua populasi
pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, komputerisasi
dalammerekam sistem perawatan kesehatan.
PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT
Ia menyatakan ”banyak profesi yang
memiliki misi utama dalam menyampaikan pelayanan sosial memasyarakatkan
penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan pengetahuan baru yang akan
di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek keperawatan
adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan
dan pengaplikasian intektual yang di terakan dalam praktek nyata.
TINJAUAN KRITIS
- Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar
kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelaskarena ia menyatakan bahwa stres
memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus menghapus
pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikancontoh pengaruh
negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor.King
menyatakan bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secarakonseptual
dari identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik,
menyatakancontoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh
itu bukanlahdefinisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda
dengan definisinyadari pembuat stres dan mereka berbeda.
- Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan
daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat berinteraksi
secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayiyang
baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik.King memppercayai bahwa kritik
menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkankepada setiap orang, peristiwa,
dan situasi yang tidak mungkin.
- Kesesuaian Empiris
King mengumpulkan data empiris dalam
proses interaksi perawat-pasien yang membawakepada pencapaian tujuan. Apabila
perawat diajari tujuan dan apabila itu digunakandalam keperawatan pencapaian
tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan
karena teorinya relatif baru pengujian empiris masih dalamtahap-tahap awal,dan
masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konseptersebut
- Konsekuensi-konsekuensi yang bisa
diambil
Agar suatu teori bermanfaat dalam
praktek keperawatan, teori tersebut harus fokusminimalnya terhadap satu aspek
proses perawatan. Teori king memfokuskan kepadafase-fase perencanaan dan
implementasi dalam proses perawatan. Perawat dan pasien(dyad interact) saling
memikirkan pencapaian tujuan, meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan
bertransaksi dan meraih tujuan
Source : http://www.scribd.com/doc/15418256/Definisi-Keperawatan-Menurut-Imogene-King