Wednesday, November 14, 2012

Cardiovascular System (Sistem Jantung dan pembuluh Darah)

Anatomi fisiologi kardiovaskuler         
1.      Jantung
a.       Jantung berukuran sekitar satu kanan dan aspeknya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.
b.      Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar dapat mengalir kejaringan.
c.       Hubungan jantung
Atas : pembuluh darah besar (aorta, truncus pulmonaris, dll)
Bawah : diafragma
Setiap sisi : paru
Belakang : aorta descendens, oesaphagus, dan columna vertebralis.
d.      Jantung memiliki pangkal lebar disebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks didasar.
2.      Bagian-bagian ruang jantung
a.       Atrium kanan : berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar dibelakang sternum. Darah memasuki atrium kanan melalui vena cava superior pada ujung atasnya, Vena cava inferior pada ujung bawanhya, sinus coronaries (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri). Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada bagian depan pangkal aorta dan arteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang atrioventrikular kanan membuka kedalam ventrikel kanan.
b.      Ventrikel kanan : ruang berdinding tebal yang membentuk sebagian besar sisi depan jantung. Valva atrioventricular dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang antrioventrikular kanan, pada sisi ventrikel. Katup ini seperti katup jantung lain, berbentuk dari selapis tipis jaringan fibrosa yang ditutupi pada setiap sisinya oleh endocardium. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun katup.
c.       Atrium kiri : ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian belakang jantung. Dua vena pulmonalis memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa darah dari paru. Atrium membuka kebawah kedalam ventrikel kiri melalui lubang antrioventrikular.
d.      Ventrikel kiri : ruang berdinding tebal pada bagian kiri dan belakang jantung. Dindingnya ekitar tiga kali lebih tebal daripada kanan. Valva atrioventrikular kiri pada bagian samping ventrikel, katup ini memiliki dua daun katup (mendapat nama yang sama dengan topi (mitre uskup) tepinya melekat pada charade tendineae, yang melekat pada penonjolan kerucut myocardium dinding ventrikel.
3.      Katup Jantung
 Katup jantung berfungsi untukmempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik
dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.
a.       Katup atrioventrikularis
Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup. Katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup.
b.      Katup semilunaris
Keduan katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari tiga daun katup simetris menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup seminularis mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis kedalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat.
4.      Sistem Konduksi
Anulus fibrosus diantara atrium dan ventrikel memisahkan ruangan-ruangan ini secara anatomis maupun elektris. Untuk memastikan rangsangan ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot jantung, terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium. Jaringan konduksi ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Otomatisasi: kemampun untuk menimbulkan impuls secara spontan.
b.      Ritmisasi: pembangkitan impuls yan teratur.
c.       Konduktivitas: kemampuan menghantarkan impuls.
d.      Daya rangsang: kemampuan berespons terhadap stimulasi.
Jantung memiliki sifat-sifat ini sehingga mampu menghasilkan impuls secar spontan dan ritmis yang disalurkan melalui system konduksi untuk merangsang miokardium dan menstimulasi otot. Impuls jantung biasanya berasal dari nodus sinoatrialis (SA). Nodus SA ini disebut sebagai pemacu alami jantung. Nodus SA terletak didinding posterior atrium kanan dekat muara vena kappa superior.
5.      Jaringan Jantung
a.       Myocardium: membentuk bagian terbesar dinding jantung. Myocardium tersusun dari serat-serat jantung, yang bersifat lurik dan saling berhubungan satu sama lain oleh cabang muscular.
b.      Endocardium: melapisi bagian dala rongga jantung dan menutupi katup pada kedua sisinya. Terdiri dari selapis sel endotel, dibawahnya terdapat lapisan jaringan ikat, licin dan mengkilat.
c.       Pericardium: kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung pericardium merupakan kantong berlapis dua. Kedua lapisan saling bersentuhan dan saling meluncur satu sama lain dengan bantuan cairan yang mereka sekresikan dan melembabkan.
6.      Siklus Jantung
Sirkulasi sistemik menyuplai darah kesemua jaringan tubuh dengan pengecualian pada paru. Sebanyak 84% olume darah total terdapat dalam sirkulasi sistemik. Sebanyak 16% volume darah yang tersisa terdapat dalam jantung dan paru. Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima kategori berdasarkan anatomi dan fungsinya: arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Dengan pengecualian pada kapiler dan venula, dinding pembuluh darah terdiri atas komponen yang serupa. Selapis el endotel, jaringan elastic, sel otot polos, dan jaringan fibrosa. Proposi setiap komponen ini bervariasi sesuai fungsi setiap pembuluh darah.
a.       Arteri: Tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam atau intima, lapisan tengah jaringan elastin atau otot, dan lapisan luar jaringan ikat.
Tiga jenis arteri :
1.      Arteri elastis: merupakan golongan arteri terbesar (aorta) berkat kelenturan arteri ini memungkinkan pembuluh drah ini melebar sewaktu jantung berkontraksi dan kembali keadaan sebelumnya antara dua kontraksi jantung.
2.      Arteri muscular: aretri ini disebut arteri penyalur karena arteri muscular pengantar darah bebagai bagian tubuh. Dindingnya ini terdiri dari serabut otot polos sirkular yang menyempitkan lumen sewaktu kontraksi.
3.      Arteriol: jenis arteri terkecil. Lumen pembuluh relative sempit dan dindingnya tebal. Derajat tekanan dalam system arterial, diatur melalui derajat tonus (ketegangan) otot polos dalam dinding arteriol. Apabila tonus meningkat diatas normal, akibatnya adalah hipertensi.
b.      Kapiler: pembuluh kapiler merupakan pipa endotel sederhana yang mengabungkan sisi arterial dengan sisi enosa peredaran darah. Kapier memiliki dinding tipis yang terdiri dari satu lapis sel endotel.
c.       Venula: venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari sel-sel endotel dan jaringan fibrosa.
d.      Vena: vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui system ven, masuk ke atrium kanan. Aliran vena ke jantung hanya searah karena katup-katupnya terletak strategis di dalam vena. Vena merupakan pembuluh pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merengang, pembuluh ini dapat menmpung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relative rendah. Sifat aliran vena yang bertekanan rendah bervolume tinggi ini menyebabkan sistem vena ini disebut sistem kapasitas. Sekitar 645 volume darah total terdapat dalam sistem vena.









source :http://ilhamborneo.blogspot.com/2012/01/anatomo-fisiologi-sistem-kardiovaskuler.html

Share this

Artikel Terkait

0 Comment to "Cardiovascular System (Sistem Jantung dan pembuluh Darah)"

Post a Comment