BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep gerak tidak hanya diartikan sebagai perpindahan
tempat saja akan tetapi gerakan dari bagian-bagian tubuh disebut juga
sebagai suatu gerakan. Contohnya, pada saat kita menulis, kita tidak
berpindah tempat hanyatangan kita saja yang bergerak. Pada saat kita
menulus, kita dikatakan juga sedang bergerak.
Manusia bergerak berpindah tempat atau hanya
menggerakkan bagian tubuhnya saja sesuai dengan keinginananya. Gerakan
tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama anatar tulang danotot.
Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya, oleh karena
itu tulang disebut sebagai alat gerak pasif. Sednagkan otot mempunyai
kemmapuan untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan
tulang, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak pasif.
Sistem
muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo)
dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan
tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang –tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan
posisi.
Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi
oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada
rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae
(iga).
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.Apa itu sistem musculoskeletal ?
2.Bagaimana klasifikasi dan struktur tulang ?
3.Bagaimana struktur anatomi dari aksial skeleton ?
4.Bagaimana struktur dari anatomi apendikular skeleton ?
5.Apa itu articaltion dan body movement ?
6.Bagaimana struktur otot tubuh dan struktur ekstreminitas ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah :
1. Agar mahasiswa mampu memahami mengenai definisi system muskuloskeletal.
2. Mahasiswa mampu memahami pengklasifikasian dan struktur dari tulang.
3. Mahasiswa mengetahui struktur anatomi dari aksial skeleton.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dari apendikular skeleton.
5. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami articaltion dan body movement.
6. Mahasiswa mampu memahami struktur otot tubuh dan struktur ekstreminitas.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah :
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui mengenai pengertian dari system muskuloskeletal.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa dalam mempelajari pengertian lebih jauh dari system muskuloskeletal itu. .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh
dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system
musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari
· Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
· Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Otot
adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh
yang terdiri dari tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan
bentuk, sikap dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem
muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi
oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada
rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae
(iga).
2.2. Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal)
Skeletal
disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah
tulang belakang.
Fungsi Sistem Skeletal :
1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
3. Melekat pada tulang
4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah.
5. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium dari dalam darah misalnya.
6. Hemopoesis
2.2.1. Struktur Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian
yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung
fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi
rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran
periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat
osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),
jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya
otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan
nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
Pars
kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki
sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan
Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan
tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan
anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak
mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling
banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Pars
spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa).
Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel
darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut
trabekula.
Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
2.2.2. Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bahan pembentuknya :
1. Tulang Rawan
Tulang
rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan
dasar). Matriks tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan
kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua
tulang. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a). Tulang Rawan Hialin
Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di
hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.
b) Tulang Rawan Fibrosa
Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang
rawan yang dapat dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan
besar, mislanya pada ruas tulang belakang dan lutut.
c) Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang
rawan ini tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun
orang tersebut telah dewasa. Banyak dijumpai di dalam telinga, cuping
hidung dan epiglotis.
2. Tulang Keras
Tulang
ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan),
dibentuk oleh asteosit yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang
keras mengandung sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan
fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan
tulang menjadi keras dan tidak lentur.
Berdasarkan penyusunnya :
1. Tulang Kompak
è Padat, halus dan homogen
è Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow”
è Tersusun atas unit : Osten à Haversian System
è Pada
pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah
dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
è Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur, membran ini mengandung :
~ Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.
~ Osteoblas.
2. Tulang Spongiosa
è Tersusun atas “honeycomb” network yang disebut trabekula.
è Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
è Rongga anatar trebakula terisis “red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang.
è Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha.
Berdasarkan Bentuknya :
1. Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur, radius, ulna.
2. Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
3. Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum.
4. Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis.
2.3. Struktur Anatomi
2.3.1. Struktur Anatomi Aksial Skeleton dan Struktur Anatomi Apendikular Skeleton
Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan
hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan
kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang
keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan
fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
Anatomi tulang manusia
1. Axial Skeleton (80 tulang)
| ||
|
22 buah tulang
| |
Tulang cranial (8 tulang)
|
| |
Tulang fasial (13 tulang)
|
| |
Tulang mandibula (1 tlng)
|
1
| |
|
|
6 tulang
|
|
1 tulang
| |
|
|
26 tulang
|
|
|
25 tulang
|
2. Appendicular Skeleton (126 tulang)
| ||
|
|
4 tulang
|
|
|
60 tulang
|
|
|
2 tulang
|
|
|
60 tulang
|
Total
|
206 tulang
|
Aksial Skeleton
Terdiri
atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Macam-macam skeleton aksial yaitu:
1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:
è Bagian parietal terletak di bagian tulang dahi.
è Bagian temporal terletak di tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga.
è Bagian occipitas terletak pada daerah belakang dari tengkorak.
è Bagian spenoid letaknya berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji.
è Bagian ethmoid yaitu tulang yang menyususn rongga hidung.
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.
Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan
empat belas tulang yang menyusun bagian wajah, tulang tengkorak bagian
kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat
diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut
sutura.
2. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
è Rahang
bawah letaknya yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian temporal.
Hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan
yang lebih bebas.
è Rahang bawah adalah tulang yang menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit.
è Palatinum (tulang langit-langit) tulang yang menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut.
è Zigomatik yaitu tulang yang ada pada daerah pipi.
è Tulang hidung
è Tulang lakrimal yaitu sekat tulang hidung.
3. Tulang Dada
Tulang
dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. Pada sisi
kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk.
Bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada
jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
è Tulang
hulu / manubrium yaitu tulang yang terletak di bagian atas dari tulang
dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.
è Tulang
badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai
sepuluh.
è Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.
4. Tulang rusuk
Tulang
rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang
dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru.
Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
è Tulang
rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada
bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan
ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang
rawan.
è Tulang
rusuk palsu berjumlah 3 pasang.Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih
pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung
tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada
satu titik di tulang dada.
è Rusuk
melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya
bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya: a). Melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan b). Melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan c). Membantu pernapasan
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya: a). Melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan b). Melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan c). Membantu pernapasan
5. Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas
tulang belakang disebut juga tulang belakang, disusun oleh 33 buah
tulang dengan bentuk tidak beraturan. Ke-33 buah tulang tersebut
terbagai atas 5 bagian yaitu:
è Tujuh
ruas pertama disebut tulang leher. Ruas pertama dari tulang leher
disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros.
Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
è Dua
belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang
punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya
tulang rusuk.
è Lima
ruas berikutnya merupakan tulang pinggang.Ukuran tulang pinggang lebih
besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan
sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
è Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
è Bagian
bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga
keseimbangan.menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot,
rusuk dan beberapa organ.
Apendikular Skeleton
Apendikular
skeleton tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari
skeleton aksial. Apendikular skeleton ini terdiri dari :
• Anggota gerak atas.
• anggota gerak bawah.
• gelang bahu.
• gelang panggung.
• bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior).
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas :
è Humerus
/ tulang lengan atas.Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat pada bagian
bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan
ulna.
è Radius
dan ulna / pengumpil dan hasta.Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius
memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan
ulna.
è Karpal / pergelangan tangan. Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligament.
è Metakarpal
/ telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
è Palanges
(tulang jari-jari).tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun
atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah
tulang.
2. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior).
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh :
è Femur / tulang paha.Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
è Tibia
dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan
dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran
tulang kering lebih besar dibandingkan tulang betis karena berfungsi
untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat
melekatnya beberapa otot.
è Patela
/ tempurung lutut, terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga.
Patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada
tendon yang membentuk lutut.
è Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
è Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
è Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.
3. Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka).
Tulang
selangka berbentuk seperti huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan
atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan
lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan
ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat. Tulang belikat
(skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada
bagian belakang dari tulang rusuk.Fungsi utama dari gelang bahu adalah
tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan
pada sendi.
4. Gelang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggul.
Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang
yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang
pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat
tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada
bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang
menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk
mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang
belakang.melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung
kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku
dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem
rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh
tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan
tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem
rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi
satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. Rangka merupakan tempat
melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu
dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
2.3.2. Articaltion
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau
lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya
dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot.
Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang
dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya
terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan
dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago
misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya
memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini
biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku,
pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif
tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam
kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini
mensekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi.
Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal
relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini
normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel
mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi
rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular
halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang lain.
Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang sebagian
memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi synovial :
è Sendi Peluru, misal pada persendian panggul dan bahu. Memungkinkan gerakan bebas penuh.
è Sendi Engsel, misal siku dan lutut. Memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah.
è Sendi Pelana, memungkinakan gerakan dua bidang yang saling tegal lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
è Sendi
Pivot, misal adalah sendi anatar radius dan ulna. Memungkinkan rotasi
untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
è Sendi Peluncur, misal sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan. Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah.
2.3.3. Body Movement
a. Gerakan Lurus (linear motion)-gliding
b. Gerakan Sudut (angular motion)
è Fleksi-ekstensi-hiperektensi
Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh,
seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk
lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso
kea rah samping.
Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi.
Hiperekstensi
mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah
belakang.
è Abduksi-adduksi
Abduksi
adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat
lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti
gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.
Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
è Sirkumduksi
Sirkumduksi
adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat
ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk
putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul,
bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut.
c. Gerakan putar (rotation)
è Rotasi kanan-kiri
è Rotasi medial-lateral
è Pronasi-Supinasi
Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke depan.
d. Gerakan khusus
è Inversi-eversi
Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai menghadap ke dalam atau kea rah medial.
Eversi
adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki
menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat
berguna untuk berjalan diatas daerah yang rusak dan berbatu-batu.
è Dorsofleksi-plantar fleksi
Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggikan bagian dorsal kaki)
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
è Opposisi
Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan.
è Protraksi-retraksi
Protaksi
adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke
depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
Retraksi
adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, s seperti saat
meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada
è Elevasi-depresi
Elevasi
adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan
mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi
skapula).
Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut.
è Fleksi lateral
2.4. Struktur Otot Tubuh
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi
sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
otot lurik, otot polos dan otot jantung.Otot menyebabkan pergerakan
suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Sel otot merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses
fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis otot yang ada dalam
tubuh :
a.Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk
pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.Pergerakannya
diatur sinyal dari sel syaraf motorik.Otot ini menempel pada kerangka
dan digunakan untuk pergerakan.
b.Otot polos
Otot yang ditemukan dalam
intestium dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf
tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot
yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai
satu inti, seperti yang terlihat pada gambar.
c.Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung
ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak
dipengaruhi sinyal saraf pusat.
2.5. Struktur Otot Ektremitas
Adapun
tulang pembentuk regio ekstremitas superior yaitu: Scapula, Clavicula,
Humerus, Radius, Ulna, carpal, Metacarpal, Phalangs.
1. Scapula (tulang belikat)
Dalam
anatomi manusia, tulang belikat atau scapula adalah tulang yang
menghubungkan humerus (tulang lengan atas) dan clavicula (tulang
selangka).
2. Clavicula (tulang selangka)
Dalam anatomi manusia tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
Menghubungkan
lengan atas pada batang tubuh.Ujung medial klavicula bersendi pada
manubrium sterni melalui artikulatio sternoclavicularis.
Clavicula berguna :
è sebagai pengganjal untuk menghubungkan ekstrimititas superior dari toraks supaya lengan dapat bergerak sebebas-bebasnya.
è untuk meneruskan goncangan dari ekstremitas superior ke kerangka aksial.
3. Humerus (Tulang Lengan Atas)
Batang
humerus terletak di antara batas atas pectoralis penyisipan besar
proksimal dan distal ridge supracondylar.Ini merupakan tengah tiga
perlima dari seluruh humerus.Bagian anterior tuberositas semakin besar
meluas ke anterior punggungan yang berakhir pada fosa coronoid
distal.Aspek posterior yang lebih besar terus tuberositas sebagai
lateral distal ridge yang berakhir di supracondylar lateral punggungan.
Melds tuberositas yang lebih kecil menjadi medial terletak punggung
bukit yang membentuk punggungan supracondylar medial distal.
Deltoideus
Tuberculum yang membentuk lateral keunggulan hanya proksimal ke
midshaft. Batang humerus memiliki posterior, sebuah anterolateral, dan
anteromedial permukaan.Kanal yang meduler berakhir humerus proksimal ke
olecranon fosa. Anatomi humerus memiliki implikasi yang penting untuk
internal dan eksternal fiksasi Lengan dibagi menjadi kompartemen
anterior dan posterior oleh fasia septae. Compartmentcontains posterior
otot trisep, saraf radialis beteen panjang dan lateral kepala trisep.
Anterior atau flexorcompartment berisi fleksor dari siku, biceps brachii
dan brakialis, dan coracobrachialis. The brakialis telah mendapat
pasokan dua saraf-satu dari muskulokutaneus dan lain dari saraf
radialis.
4. Radius (Tulang Pengumpil)
adalah tulang yang lebih pendek dan terletak lebih ke lateral antara kedua tulang lengan bawah.
5. Ulna (Tulang hasta)
antara kedua tulang lengan bawah ulna adalah yang lebih panjang dan lebih medial.
6. Carpal, Metacarpal dan Phalangs
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Rangka
aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindungi
dan menyangga organ-organ kepala, leher dan dada. Bagian rangka aksial
meliputi tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolumna vertebra,
sternum dan tulang iga.
Rangka
apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel pelvis, dan
tulang lengan serta tungkai. Artikulasi atau sendi adalah hubungan
antara dua tulang yang berdekatan. Sendi di klasifikasikan sesuai dengan
struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang
berhubungan dengan persendian tersebut), danmenurut fungsi persendian
(berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
3.2. Saran
Demi kebaikan dan kesempurnaan makalah (Anatomi Muskuloskenetal)
yang dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun.
Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah (Anatomi Muskuloskenetal) ini.
Yang
dibuat penyusun, diharapkan adanya saran-saran yang membangun.
Dikarenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah (Anatomi Muskuloskenetal) ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
- Tambayong, Jan. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
- Sherwood, Lauralee.2001. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta: penerbit buku kedokteran.
- http://kinanta-biologi.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-tulang-rangka-pada-manusia.html. Diakses pada tanggal ....
- http://www.anakfkmui.blogspot.com. Diakses pada tanggal ...sumber : http://dityanurse.blogspot.com/2011/05/sistem-muskuloskeletal.html
0 Comment to "MUSKULOSKELETAL SYSTEM"
Post a Comment